Judi Online Rugikan Keluarga Hingga Berujung Cerai
judi online

Judi Online Rugikan Keluarga Hingga Berujung Cerai

Penyebaran judi online atau slot line masih meracuni seluruh lapisan masyarakat, hingga usia dewasa yang bahkan sudah berkeluarga. Keluarga adalah landasan dari kehidupan sosial dan emosional seseorang. Namun, jika ada anggota keluarga yang mengalami kecanduan judi online, hubungan yang harmonis serta kesejahteraan keluarga dapat terancam.

Dari Dampak Negatif Menjadi Konflik

Perkaraperjudian onlinebisa meretakkan keharmonisan kekeluargaan maupun rumah tangga karena konflik-konflik yang sering terjadi. Konflik ini biasanya timbul akibat perubahan emosional maupun finansial yang menimpa pemainperjudian onlineitu sendiri, seperti menggunakan harta/tabungan, konflik dan ketidakjujuran, serta kegagalan dalam melakukan peran dalam keluarga tersebut. Beberapa masalah serius dalam keluarga karena pengaruh perjudian yang merusak perilaku, kesehatan, dan finansial, seperti:

Ketidakstabilan Keuangan

kacang pecanduperjudian onlineCenderung mengabaikan tanggung jawab finansial mereka dengan menghabiskan uang keluarga untuk membiayai kebiasaan berjudi. Ini akan melakukan upaya transaksi dalam membayar tagihan serta memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Konflik Peran dalam Keluarga

Kecanduan terus-menerus menghabiskan waktu dalam bermain slot online akan menyebabkan pergeseran peran dalam keluarga. Suami yang seharusnya menjadi tulang punggung keluarga dapat menjadi kurang bertanggung jawab dan tidak lagi memainkan peran utama dalam memenuhi kebutuhan keluarga.

Kehilangan Kepercayaan

Pasangan dan anggota keluarga lainnya akan merasa kecewa dan kehilangan kepercayaan terhadap pecanduperjudian onlineyang tidak dapat mengontrol kebiasaannya. Hal ini berpotensi menyebabkan keretakan dalam hubungan keluarga yang tidak pernah harmonis.

Berujung Tidak Harmonis

Pada akhirnya, kecanduan online dapat menyebabkan konflik berulang yang mempengaruhi keseimbangan emosional dalam hubungan. Jika istri merasa emosionalnya terganggu secara terus-menerus, ia bisa saja merasa lebih baik hidup terpisah dari suami.

Meski ada upaya untuk memperbaiki hubungan yang rusak akibat kecanduanperjudian online, prosesnya bisa rumit dan memerlukan kerjasama dari kedua belah pihak. Jika suami enggan mengakui kesalahan atau tidak mau berubah, perceraian bisa menjadi jalan terakhir, seperti beberapa kasus yang hingga kini sering terjadi.

Kasus Perceraian karena Ekonomi hinggaJudi Online

Dilaporkan dari  Radar Bojonegoro Jawa Pos  (14/7/23), jumlah gugatan perceraian mencapai 1.072 perkara selama Januari hingga pertengahan Juli. Ternyata dari jumlah tersebut, pihak istri mendominasi dalam mengajukan gugatan cerai terhadap suami. Jumlahnya mencapai 799 perkara.

Salah satu alasan utama dibalik retaknya rumah tangga adalah masalah ekonomi. Selain itu, ada juga kasus perceraian yang terjadi akibat suami terjerat hutang pada pinjamanon line(pinjol) dan Kecanduan Slot online.

Anjar Wisnugroho, Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Blora menjelaskan bahwa mayoritas perkara perceraian dilakukan oleh pihak istri, yakni sebanyak 799 gugatan cerai gugat. Sementara itu, pengajuan dari pihak suami atau cerai talak mencapai sekitar 273 gugatan.

Baca Juga : Judi OnlineDan Solusi Untuk Berhenti

Kurangnya Kualitas Finansial & Psikologis

Menurut Anjar, kasus perceraian dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang paling dominan adalah masalah ekonomi, diikuti oleh pertengkaran sepanjang (perselingkuhan), pasangan yang merantau dan tak mampu memberikan nafkah. Beberapa perceraian juga terjadi karena suami terjerat hutang pinjol dan kecanduanperjudian online.

Menurutnya, banyak kasus perceraian ini terjadi karena kurangnya kesiapan pasangan mengarungi bahtera keluarga. Baik finansial maupun psikologisnya. ”Pernikahan dini bisa memicu perceraian, kurangnya kesiapan menghadapi bahtera rumah tangga,” ujarnya.